APA ITU MUSIK FOLK?
APA ITU MUSIK FOLK?
Musik
Folk, genre musik yang banyak disebut-sebut dalam majalah musik Indonesia
baru-baru ini. Musik Folk berarti musik rakyat yang penuh dengan kesederhanaan
dan keseharian dalam lagunya. Sejatinya dalam meramu musik itu sendiri terdapat
banyak unsur-unsur tradisi dan kebudayaan memberikan warna pada part-part
musiknya, namun sebagian musisi hanya memberikan penekanan pada nilai
kesederhanaan saja. Sisi-sisi tradisional dan kontemporer dalam folk musik
dikemas dengan porsi yang beragam, sesuai kebutuhan, sehingga membentuk
karakter musik yang diinginkan muisisinya.
Folk
berbeda dengan musik etnik (world music). Musik etnik memiliki aturan (kode
etik) tertentu dalam memainkannya, kebanyakan aturan tersebut bersifat sakral.
Musik Folk tidak seperti itu, musik ini tidak terikat dan bebas dalam
mengekspresikan corak musik, tidak jarang juga musisi-musisi Folk menggabungkan
beberapa musik etnikyang berbeda dalam satu lagu. Bagaimanapun juga, Folk
tercipta dari corak musik etnik yang dimainkan sehari-hari untuk menghibur
diri, membuang rasa jenuh dan kebosanan dengan alat musik seadanya.
Analog
adalah salah satu kata yang cocok untuk menggambarkan sifat musik Folk itu
sendiri. Penggunaan alat-alat musik digital sangat diminimalisir, sehingga
ketika mendengarkan Folk, bunyi-bunyian alat musik analog terasa sangat kental.
Oleh karena itu, Folk sering dilambangkan dengan gitar akustik, ukulele,
akordion, harmonika dan lainnya.
Thomas
William seorang berkebangsaan Inggris (1846) adalah orang pertama yang
menggunakan istilah folk untuk menggambar tradisi, takhayul, adat-istiadat dan
cerita rakyat yang berkembang di masyarakat lokal sebuah daerah, seperti dengan
menggunakan kata-kata folk song, folk music dan folk dance dalam
tulisan-tulisannya. Namun istilah ini belum terlalu berkembang dan hanya
dikenal beberapa kelompok orang saja. Pada tahun 1960-an di Amerika istilah
Folk kembali digunakan hingga menyentuh industri musik Amerika. Hingga akhirnya
di tahun 1987 Bob Dylan memenangkan Grammy Awards kategori Best Contemporary
Folk Recording. Resmilah Folk menjadi nama salah satu genre musik di industri
musik internasional.
Terlepas
dari mulai populernya musik Folk, ada pernyataan yang menyatakan corak musik
folk berbeda-beda antara setiap letak geografis wilayah. Pernyataan tersebut
kurang lebih adalah benar. Folk terbentuk dari kreatifitas dan kearifan lokal
suatu masyarakat (peradaban). Perbedaan bentang alam dan sifat lingkungan akan
mempengaruhi cita rasa dari sebuah karya manusia. Di Balkan mereka menciptakan
alunan musik Folk dari lantunan merdu akordion, di Spanyol mereka menggelitik
gitar mengeringi tarian Flamenco, dan di Turki berkembang Arabian Culture
Music. Jika di Amerika ada Bob Dylan dan Violeta Parra, di Eropa ada Alan
Stivell dan Pieter Kennedy. Begitupun di Afrika, Asia, Rusia dan belahan bumi
utara mereka memiliki folk dengan corak tersendiri.
Bagaimana
dengan Indonesia?? Jangan bercanda, Indonesia itu kaya. Folk di Indonesia mulai
didokumentasikan sejak zaman Gordon Tobing di era 1960-an, diteruskan Kwartet
Bintang, Noor Bersaudara, Prambors, Trio Bimbo dan Geronimo. Memasuki era 70-an
dan 80-an muncul Iwan Falls, Ebiet G. Ade, Franky and Jane dan banyak lagi. Di
tahun 90-an hadir Slank dengan nuansa Folk yang berbeda dengan pendahulunya,
meskipun nuansa Folk band ini tidak muncul pada seluruh lagunya dan cenderung
tidak dominan.
Pada era
sekarang ini Folk Music di Indonesia menjadi lebih berwarna. Mereka adalah
Payung Teduh dengan warna Keroncong Folk, Autette And The Poldska Seeking
Carnivals dengan Western Folk Carnival, kemudian ada Float, Dialog Dini Hari,
Teman Sebangku, Deugalih and Folks, Tiga Pagi, Nada Fiksi, Mr. Sonjaya, Banda
Neira, dan Afternoon Talk dengan nuansa tropical, dan jika anda pernah
jalan-jalan pada malam hari di kawasan kota tua (pondok) di Kota Padang, ada
group band (unknown) yang sering muncul bermain di seputaran klenteng, itu juga
Folk, Folk dengan cita-rasa etnik Tionghoa Oriental Folk. Diluar itu semua,
masih banyak lagi Band Folk Indonesia yang tak sempat disebutkan, silahkan
tanya Paman Google untuk lebih jelas.
Batasan
mendasar untuk musik Folk itu sendiri tidak jelas, sama halnya ketika publik
mempertanyakan tentang genre musik dari musisi seperti Iwan Falls atau Ebiet
G.Ade, banyak spekulasi bermunculan terkait hal itu. Hal ini disebabkan musik
yang mereka mainkan memiliki karakteristik unik yang tidak sering dijumpai,
sehingga membuat musik mereka sulit diputuskan berada pada genre musik yang
lazim dikenal. Begitulah Folk adanya, nuansa dan sensasinya lebih mirip De
Javu, begitu akrab namun sulit dikenali. Alasan menarik untuk menjawabnya
adalah Folk berkali-lipat lebih tua dari pelaziman genre musik itu sendiri,
Folk adalah orang tua yang baru saja diberi nama.
Sumber:
Komentar
Posting Komentar